Dingin dan Tagihan Aman! Cek Bedanya AC Inverter dan Non-Inverter

Rumah yang dingin bukan cuma bikin nyaman, tapi juga menyelamatkan mood. Apalagi untuk yang tinggal di area panas, rasanya AC bukan lagi barang mewah, tapi kebutuhan primer yang nggak bisa ditawar. Tapi sebelum beli, pahami dulu perbedaan AC Inverter dan non-inverter.

Dua jenis AC ini memang sering disangka sama, padahal beda cara kerja, hasil, dan tentu saja efeknya ke dompet. Salah pilih bisa bikin Teman Summarecon garuk-garuk kepala tiap lihat tagihan listrik datang. Karena itu, penting banget untuk mempertimbangkan jenis AC sebelum beli. 

Supaya nggak salah pilih, yuk, bedah sama-sama perbedaan keduanya dan cari tahu mana pilihan yang paling cocok untuk hunian Teman Summarecon.

Memahami AC Inverter dan Non-Inverter Beserta Mekanisme Kerjanya

AC non-inverter adalah AC dengan kompresor yang bekerja pada satu kecepatan tetap. Ketika menyala, AC akan bekerja maksimal hingga suhu ruangan mencapai angka yang diatur. 

Setelah itu, kompresor akan berhenti. Namun, saat suhu mulai naik lagi, kompresor akan kembali bekerja. Proses ini terus berulang dengan pola on-off secara otomatis.

Pada AC inverter, kompresornya dapat beroperasi dengan kecepatan yang berubah-ubah. Saat temperatur ruangan sudah mencapai tingkat yang diinginkan, kompresor tidak langsung mati, melainkan tetap berputar pelan untuk menjaga kestabilan suhu.

Apa yang Membedakan AC inverter dan Non-Inverter?

Dengan dapur teknologinya yang berbeda tentu perbedaan kedua AC ini ikut melebar ke berbagai sisi, seperti:

  1. Pemakaian Listrik

    Perbedaan konsumsi listrik AC inverter dan non-inverter yang cukup signifikan terlihat dari daya listrik yang digunakan. Hal ini berdampak langsung pada besarnya tagihan listrik atau cepatnya saldo token listrik habis, terutama jika digunakan dalam waktu lama. [1]

    Kalau ada yang bertanya apakah AC inverter lebih hemat listrik? Jawabannya: YA. Tipe ini menarik daya secara bertahap saat pertama kali dinyalakan dan kompresornya berfungsi secara stabil tanpa sering berhenti sehingga pemakaian listrik menjadi lebih efisien.

    Sementara itu, non-inverter dengan mekanisme yang  hidup-mati berulang akan menghisap lebih banyak daya listrik. Akibatnya, tagihan listrik membengkak.

  2. Stabilitas Suhu

    AC Inverter bisa mempertahankan suhu di temperatur berbeda dalam waktu yang lama, berbeda dengan non-inverter yang memiliki fluktuasi suhu karena mekanisme kerjanya.

  3. Tingkat Kebisingan

    Mesin AC Inverter nyaris tak terdengar, berlawanan dengan Non-Inverter yang suaranya lebih bising saat kompresornya aktif kembali dengan tarikan listrik yang cukup kuat.

  4. Perawatan dan Umur Pakai

    Dengan mekanismenya yang stabil AC Inverter memiliki masa pemakaian yang lebih lama. Namun, saat terjadi kerusakan kompresor atau papan PCB, biaya perbaikannya bisa cukup tinggi.

    Di sisi lain, servis non-inverter cenderung lebih ekonomis karena teknologi yang digunakan tidak rumit. Sayangnya, siklus on-off kompresornya membuat komponen cepat lelah dan memerlukan servis lebih rutin agar performanya tetap prima.

  5. Harga Awal vs Hemat Jangka Panjang

    Harga AC Inverter memang bikin dompet sedikit meringis. Tapi jangan langsung ciut, karena dibalik harganya yang lebih tinggi, ada teknologi pintar yang membuat pemakaian listrik jadi super irit ke depannya.

    Sebaliknya, harga AC Non-Inverter tergolong bersahabat di awal. Namun sayangnya, jenis ini bisa secara tak terlihat menggunakan daya besar sehingga tagihan di akhir bulan bisa jadi terasa berat di kantong.

Kelebihan dan Kekurangan AC Inverter dan Non-Inverter

Apa kelemahan AC Inverter dan Non-Inverter dan apa saja kelebihannya? Pertanyaan ini sering muncul saat ingin memilih AC yang paling cocok untuk rumah. 

Nah, supaya Teman Summarecon nggak salah langkah, yuk intip dulu rangkuman perbandingannya dalam tabel berikut:

Jenis AC Kelebihan Kekurangan
AC Inverter Lebih hemat tagihan listrik Harga barang cukup menguras isi dompet
Temperatur stabil perawatan dan servis lebih rumit dan mahal
Suara mesin lebih senyap Kurang ideal untuk pemakaian dalam waktu singkat
Umur AC lebih panjang
AC Non-Inverter Harga barang lebih bersahabat Pengeluaran listrik yang lebih besar
Servis dan perawatannya lebih ekonomis Fluktuasi suhu
Masih mengeluarkan suara yang lebih gaduh dan keras

Secara garis besar, AC Inverter memang lebih unggul, apalagi untuk orang yang banyak  tinggal di rumah dan berkegiatan bersama keluarga, di mana kenyamanan dengan AC yang terus menyala adalah kebutuhan. Namun, jika AC hanya untuk penggunaan  waktu singkat, perhitungannya justru bisa lebih boros karena efisiensinya baru terasa saat pemakaian jangka panjang.

AC Non-Inverter juga ada keunggulannya. Dengan pemakaian bijak dan trik sederhana seperti memilih kombinasi warna cat rumah yang cerah sehingga ruangan lebih sejuk, konsumsi listrik bisa  lebih hemat.

Apa pun pilihannya, pastikan sesuai kebutuhan dan kenyamanan. Karena secanggih apapun AC-nya, percuma kalau lingkungan rumah bising, panas, dan minim ruang hijau.

Itulah kenapa tinggal di Summarecon Tangerang jadi nilai plus. Kawasannya asri dan tenang, serta fasilitasnya lengkap. Dengan suasana seperti ini, Teman Summarecon bisa mempertimbangkan perbedaan AC Inverter dan non-inverter sesuai kebutuhan saat menghuni rumah di Summarecon. Tapi saat udara terasa sejuk, Teman Summarecon bahkan nggak perlu menyalakan AC—cukup menikmati udara alami di dalam rumah atau refreshing ke danau terdekat untuk menciptakan hunian yang nyaman.